Re+View Session 05

Acara Re+view Session 5 segera hadir🥳
.
Review karya sesi 5 kali ini akan dihadiri oleh Joshua Sudihman dari Kanekin Creative Agency lho!
.
Penasaran banget kan komentar apa saja yang akan diberikan oleh Kak Joshua pada karya-karya yang sudah kalian kumpulkan?
.
Yuk, daftar sekarang!
📆 11 Februari 2022
⏰ 19:00 – 21:00 WIB
📍 ZOOM Meetings
https://bit.ly/Reviewregis1
[FREE REGISTRATION]
.
🙋🏻‍♀️CP
LINE: azzarinejov.
WA: 0815 4254 0080
.
See you there!👀

Publikasi Ilmiah pada Jurnal Strategi Desain & Inovasi Sosial Volume 3 Nomor 1

Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial (JSDIS) baru saja menerbitkan terbitan kelimanya. JSDIS Volume 3 Nomor 1 ini menampilkan publikasi ilmiah dari dosen desain grafis, Alfiansyah Zulkarnain, dan juga mahasiswi peminatan desain grafis Gwyneth Vannia (angkatan 2018) dan Eunike Florencia (angkatan 2017).

Makalah mereka, yang berjudul “Perancangan Video Tutorial untuk SDN Panongan 3 Sebagai Solusi Edukasi Pelestarian Lingkungan di Masa Pandemi”, membahas mengenai kegiatan kuliah kerja nyata yang dilakukan dalam mata kuliah Desain untuk Masyarakat.

Selamat membaca.

Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (KOMA DKV) 2021

📢 Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual 2021

Halo teman-teman!!
Acara yang kalian tunggu-tunggu telah datang nihh!
Program Studi Desain Komunikasi Visual UPH (DKV UPH) akan mengadakan kegiatan konferensi ilmiah yang bernama Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (KOMA DKV) 2021.

Nah, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan publikasi dari para dosen dan juga mahasiswa DKV UPH maupun luar UPH, serta memperkaya wawasan khususnya dalam ilmu desain komunikasi visual, dan juga menjadi wadah yang bermanfaat bagi para mahasiswa dan masyarakat umum!

Jangan lupa juga untuk daftar acara Bedah Karya dan Pameran Karya Tugas Akhir kita yang akan diadakan tanggal 12 November 2021!! Kegiatan Bedah Karya kali ini akan direview oleh Pak Eric Widjaja dari Studio Thinking room, lhoo!! Dalam acara ini karya-karya dari dosen dan juga mahasiswa akan dibahas lebih lanjut dan dipamerkan ke publik melalui platform Artsteps!!!

Pendaftaran peserta dapat dilakukan melalui:
bit.ly/PendaftaranPesertaKOMA21

Yukk jangan sampai ketinggalan informasi lainnya dari KOMA 2021 yaa! Follow @komadkv untuk info lebih lanjut!! Jika ada pertanyaan, boleh menghubungi kami melalui DM Instagram!

Informasi lebih lanjut
Yolanda Tumilisar
LINE: @yolandatumilisar
WhatsApp: +6285811356366

🌐komadkv.uph.edu
🔗 linktr.ee/komadkv2021

Typolog 2021 Expanded

Hii, we’re back bringing you our timeline for Typolog 2021 Expanded! 🥳

Rangkaian acara Typolog 2021 Expanded berupa

  • Lomba Desain Poster (Call for Works)
  • Call for Paper
  • 3 Workshops
    .
    Workshops ini meliputi:
  1. What is Type?
    oleh Pak Christo Wahyudi S.Sn
  2. Introduction to Alphabet Anatomy & Isometric Typography
    oleh Pak Brian Alvin S.Sn., M.Ds
  3. Experience the Beauty of Brush Calligraphy
    oleh Kak Nikko Purnama, M.Sn
    .
    Tunggu apalagi? Yuk, daftarkan dirimu menjadi peserta lomba Typolog 2021 Expanded dan hadiri rangkaian Workshop menarik ini! See you!
    .
    Stay tune on @typolog.dg for the upcoming info ✨

de-lite telah terbit

Sampul de-lite: Journal of Visual Communication Design

Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan menerbitkan jurnal ilmiahnya yang bernama de-lite. de-lite: Journal of Visual Communication Design Study & Practice, atau disingkat de-lite, akan terbit pada bulan Juli dan Desember setiap tahunnya.

Pada terbitan pertama ini, de-lite menghadirkan dua artikel dari dosen-dosen dari Desain Grafis UPH: Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. dan Ellis Melini, S.Sn., M.T.

Silahkan melihat de-lite pada Open Journal System (OJS) pada halaman berikut.

Typolog 2021 Webinar 3: Type in Yasser Rizky

Ditulis oleh Helena Calista
Disunting oleh Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Kamis, 6 Mei 2021, acara Typolog telah mencapai webinar ke-3 yang merupakan webinar terakhir dari rangkaian acara yang ada. Pada sesi ini, kami mengundang Yasser Rizky sebagai narasumber yang ditemani oleh kedua moderator kami Alfianysah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds., dan Ferdinand Indrajaya, S.Sn., M.Hum.

Pada kesempatan hari ini, Yasser akan banyak menceritakan mengenai pengalamannya dalam dunia tipografi, serta cara berpikirnya yang terus berubah dan berkembang dari dulu sampai sekarang.

Webinar dimulai dengan pertanyaan pembuka yang diberikan Ferdinand mengenai sudut pandang kata ‘in’ dalam judul yang telah disusun Yasser (Type in Yasser Rizky). Jawaban Yasser terhadap pertanyaan reflektif tersebut, menurutnya, type sendiri telah melekat pada seorang Yasser Rizky sehingga ia percaya telah banyak berkembang di dalam type itu sendiri. Dengan demikian dengan dirinya yang mengorbit pada type, disitulah Yasser telah menemukan jangkarnya kembali dalam dunia.

“Kalo tipografi dibilang suatu pekerjaan yang happy-happy, yaa engga juga sih”

Saat berusia sangat muda, Yasser merasa bahwa dunianya sempit dan menyenangkan. Sayangnya, ketika ia mulai mengenal society yang lebih luas, dirinya merasa minder dan kecewa. Namun saat ia terjun dalam dunia desain grafis, Yasser merasa bahwa ia berada di tempat yang tepat. “Waktu kita fokus di satu hal, mengerjakannya setiap hari dan menghabiskan waktu di dunia itu (dunia desain), kita akan di desain oleh desain”.

Yasser mengakui dirinya tidak bisa berada diposisi yang sekarang tanpa figur-figur yang telah membantunya berkembang. Setiap tahun, sosok yang dianggapnya sebagai pahlawan desain terus bertambah untuk memberikannya inspirasi dan motivasi. Yasser terus mempelajari pola pikir mereka dan selalu melontarkan pertanyaan ‘kenapa’ untuk mempercepat pemahamannya terhadap desain. Menurutnya, ketika kita berpikir dan melakukan hal secara tersturktur, kita pasti dapat melakukan apapun.

Selanjutnya Yasser memberikan pendapatnya terhadap tipografi khususnya di era digital. Tanggapnya, desain yang sudah mulai ditemukan dimana-mana membuat maknanya semakin meredam. Ia menekankan bahwa desain, khususnya tipografi di Indonesia sendiri memiliki kepentingan fungsional, tetapi tidak dapat diolah dengan baik. Sudah seharusnya desain bukan lagi menjadi sekedar alat, melainkan menjadi sebuah media komunikasi.

Dalam webinar ini, kami juga berkesempatan untuk melihat karya-karya Yasser yang cukup beragam seperti, branding, signage, kalender eksperimental, kartu ucapan, instalasi dan masih banyak lagi. Semua karya visual dibuatnya dengan sangat baik dan tentunya melibatkan sentuhan tipografi. Menurutnya Tipografi bisa menjadi seni dan sebaliknya, tergantung konteks daripada karya-karya tersebut sehingga tipografi sendiri bukan hanya sebagai sebuah seni, tetapi juga menjadi suatu aksi yang dapat diekspresikan.

Sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab di mana pada kesempatan ini, Yasser menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta acara. Ia kembali menceritakan karya yang menurutnya paling dibanggakan dan bagaimana caranya supaya desainer dapat memiliki keberanian untuk bereksperimen dengan sebuah type. Yasser menegaskan, ketika kita memperkaya dan menguasai kosa kata visual, hal tersebut akan sangat membantu kita untuk mengetahui batasan-batasan yang ada, sehingga kedepannya kita, sebagai desainer, menjadi lebih peka terhadap hal yang hendak dilampaui.

Pada akhirnya, sesi webinar ini ditutup dengan kesimpulan yang diberikan oleh Ferdinand bahwa merasa tidak puas dan kecewa adalah hal yang perlu dirasakan oleh masing-masing desainer karena kekecewaan itu akan menjadi wadah untuk kita kembali berpijak. Melambatkan diri juga menjadi hal yang diperlukan bagi kita semua, sesederhana karena kita semua membutuhkan waktu. Ketika kita bisa menahan diri sejenak, di situlah kita bisa memberi ruang untuk memperbaiki diri dan kembali berkarya.

“Engga perlu khawatir dengan tuntutan untuk membuat kelimuan baru dan lain sebagainya karena selama masih ada masalah, hal itu, khususnya tipografi, akan tetap hidup dan masih bisa berlanjut dan berkembang meskipun dalam era digital sekalipun”

Mahasiswa DG UPH Mendapatkan Best Presenter pada SNDS 2021

Pada hari Senin dan Selasa, 3-4 Mei 2021, Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan bekerja sama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra, Fakultas Desain dan Seni Kreatif Universitas Mercu Buana, Program Studi Arsitektur Universitas Pembangunan Jaya, Program Studi Desain Produk, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana mengadakan Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS) 2021 dengan tajuk Adaptabilitas Desain Sosial: Strategi & Inovasi di Masa Pandemik.

Dalam kesempatan itu, beberapa mahasiswa-mahasiswi dari Desain Grafis UPH berpartisipasi sebagai presenter pada sesi parallel session yang dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Mei 2021. Dari lebih dari 150 presenter yang hadir dalam SNDS 2021, Desain Grafis UPH mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari 15 Best Presenter dalam SNDS 2021.

Dengan judul materi “Perancangan Buku Edukasi Anak Berbasis Moral“, Elsa Evita mewakili kelompoknya dalam mempresentasikan hasil pembelajarannya dalam mata kuliah Desain untuk Masyarakat yang berlangsung pada semester Genap 2020/2021.

Selamat kepada Elsa Evita Rahman, Destania Aurelia, Juan Justianto, Regina Susanto dan Vincent dalam mendapatkan penghargaan best presenter dalam SNDS 2021 tersebut. Kiranya penghargaan tersebut dapat menjadi apresiasi tersendiri bagi usaha yang kalian tempuh dalam perkuliahan di peminatan desain grafis.

Re+View Showcase

Ditulis oleh: Helena Calista
Disunting oleh: Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Re+View diakhiri dengan acara Showcase yang diselenggarakan pada hari Jumat, 30 April 2021. Re+View sendiri adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Desain Grafis UPH pada bulan Maret 2021, dan menghadirkan narasumber-narasumber dari NUSAE, Sciencewerk, Thinking*room, dan juga Desain Grafis Indonesia (DGI).

Pada acara ini, kami kembali mengundang seluruh narasumber yang telah meramaikan acara Re+View dari sesi pertama hingga sesi terakhir. Kedua narasumber kami, Andi Rahmat dari NUSAE dan Ismiaji Cahyono dari DGI, hadir untuk mengikuti acara penutupan Re+View. Dalam acara ini, peserta (mahasiswa dan dosen) diberi kesempatan untuk berbincang-bincang kembali dengan narasumber, mengingat waktu yang tersedia dalam sesi Re+View sebelumnya sangat terbatas. Sesi penutupan berjalan dengan sangat lancar dimana banyak diskusi-diskusi yang sangat menarik dan informatif. Meskipun acara ini bersifat lebih santai, banyak sekali pembelajaran dan insight yang bisa didapatkan baik untuk menambah ilmu maupun sebagai evaluasi diri. Acara ini ditutup dengan video highlight dari sesi Re+View pertama hingga akhir serta penyerahan apresiasi untuk para narasumber.

Sesi Re+View merupakan acara yang positif dimana kita bisa mendengar secara langsung perpektif orang lain yang sudah lama terjun dalam dunia industri. Acara ini juga menjadi sarana untuk mendapatkan ilmu dan memperbaiki diri sehingga kita bisa lebih percaya dengan karya-karya kita kelak. Semoga kedepannya Re+View bisa menjadi acara tahunan peminatan Desain Grafis UPH.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua narasumber dan moderator yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk menghadiri acara Re+View. Menjadi suatu kehormatan dan pengalaman berharga bagi seluruh mahasiswa DG UPH baik yang karyanya di-review maupun yang mendengar.


Lihat Re+View Showcase pada:

Penutupan Studio Utama 2

Ditulis oleh: Helena Calista
Disunting oleh: Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Untuk mengakhiri kelas pada semester 4, pada hari Selasa 27 Maret 2021, mata kuliah Studio Utama 2 mengadakan kelas penutup yang menghadirkan kembali Ka Calvin Sudihman dan Ka Andrew Lim dari UNITHREE.

Pertemuan terakhir dalam mata kuliah ini menjadi lebih menarik karena kami mendapatkan kesempatan untuk mendengar langsung hasil penilaian dan komentar-komentar yang diberikan oleh UNITHREE sebagai reviewer praktisi desain terhadap hasil UAS dari Studio Utama 2; proyek simulasi redesain logo dari Salim Group dan juga anak-anak perusahaannya yang meliputi Indomobil, Indofood, Indomaret, Indorent, Bogasari dan Point Coffee.

Dengan detail, Andrew memberikan insightnya dan menyampaikan saran untuk karya dari masing-masing kelompok. Menutunya, secara keseluruhan, setiap kelompok mampu membedakan induk company dan anak perusahan. Namun, konsep dan craftsmanship menjadi poin yang selalu kembali diangkat dalam setiap kelompok. Hal ini tentunya sangat penting dan menyadarkan masing-masing dari mahasiswa untuk tidak memandang suatu konsep hanya sebalah mata, sehingga melakukan riset merupakan hal yang kursial dalam perancangan identitas visual. “Jadi kalo risetnya kurang kuat, kita tidak bisa perpergang pada apa yang kita kerjakan”, kata Calvin.

Kelas penutup ini menjadi suatu kesempatan yang sangat baik untuk mahasiswa karena dengan hadirnya UNITHREE, ada sudut pandang yang lebih luas lagi terhadap dunia industri.