Pada tanggal 10 hingga 14 Juli lalu, Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual bersama dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan menyelenggarakan pameran tugas akhir yang berjudul KALA.
Pada pameran itu, terdapat sesi bedah karya yang membahas mengenai karya dari salah satu peserta tugas akhir dari peminatan Desain Grafis, Helena Calista. Helena membuat proposal environmental graphic design untuk Perpustakaan Nasional dibawah bimbingan Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds., dan Ade Maradhona Shantio Wijaya, S.Sn..
Dalam sesi bedah karya tersebut, Helena mempresentasikan karyanya kepada reviewer karya yang diundang pada siang hari itu, Andi Rahmat, founder dan principal designer Nusaè. Dalam sesi review yang dilaksanakan pada siang hari itu, Andi Rahmat mengapresiasi Helena atas rancangannnya yang dinilai berani untuk eksplorasi dan mampu menyediakan proposal yang unik dan menarik untuk Perpustakaan Nasional.
Melalui kegiatan bedah karya dan sesi review yang diselenggarakan pada pameran KALA ini, DKV UPH berharap dapat memperkenalkan desain grafis dan proses perancangan dibalik sebuah karya desain kepada para peserta sesi siang hari itu.
Ditulis oleh: Helena Calista Disunting oleh: Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.
Re+View diakhiri dengan acara Showcase yang diselenggarakan pada hari Jumat, 30 April 2021. Re+View sendiri adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Desain Grafis UPH pada bulan Maret 2021, dan menghadirkan narasumber-narasumber dari NUSAE, Sciencewerk, Thinking*room, dan juga Desain Grafis Indonesia (DGI).
Pada acara ini, kami kembali mengundang seluruh narasumber yang telah meramaikan acara Re+View dari sesi pertama hingga sesi terakhir. Kedua narasumber kami, Andi Rahmat dari NUSAE dan Ismiaji Cahyono dari DGI, hadir untuk mengikuti acara penutupan Re+View. Dalam acara ini, peserta (mahasiswa dan dosen) diberi kesempatan untuk berbincang-bincang kembali dengan narasumber, mengingat waktu yang tersedia dalam sesi Re+View sebelumnya sangat terbatas. Sesi penutupan berjalan dengan sangat lancar dimana banyak diskusi-diskusi yang sangat menarik dan informatif. Meskipun acara ini bersifat lebih santai, banyak sekali pembelajaran dan insight yang bisa didapatkan baik untuk menambah ilmu maupun sebagai evaluasi diri. Acara ini ditutup dengan video highlight dari sesi Re+View pertama hingga akhir serta penyerahan apresiasi untuk para narasumber.
Sesi Re+View merupakan acara yang positif dimana kita bisa mendengar secara langsung perpektif orang lain yang sudah lama terjun dalam dunia industri. Acara ini juga menjadi sarana untuk mendapatkan ilmu dan memperbaiki diri sehingga kita bisa lebih percaya dengan karya-karya kita kelak. Semoga kedepannya Re+View bisa menjadi acara tahunan peminatan Desain Grafis UPH.
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua narasumber dan moderator yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk menghadiri acara Re+View. Menjadi suatu kehormatan dan pengalaman berharga bagi seluruh mahasiswa DG UPH baik yang karyanya di-review maupun yang mendengar.
Jumat, 5 Maret 2021, DG UPH mengadakan bincang-bincang dengan Andi Rahmat dari NUSAE. Perbincangan DG UPH dengan Andi Rahmat dilakukan pada acara Re+View Session 01, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Re+View.
Re+View Session 01 dimoderasi oleh Alfianysah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds., dan Ferdinand Indrajaya, S.Sn., M.Hum.. Keduanya merupakan dosen dari Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan (DKV UPH) yang juga mengajar pada peminatan DG UPH.
Sesi malam itu terbagi menjadi tiga sesi, dimana sesi pertama membahas mengenai pandangan (view) dari Andi Rahmat dan NUSAE. Pada sesi tersebut, Andi Rahmat menceritakan rekam jejak portfolio dari NUSAE kepada para peserta Re+View.
Sesi selanjutnya merupakan sesi bertukar pikiran dengan membahas karya-karya mahasiswa DG UPH. Dua karya mahasiswa yang dibahas pada malam hari itu adalah karya dari Natasha Christina Gondo dan juga Billy Alexander. Karya Natasha yang dibahas adalah karya work in progress (WIP) yang ia angkat sebagai proyek akhirnya, sedangkan karya Billy yang dibahas adalah karya desain yang ia buat untuk mengikuti sayembara.
Dalam sesi review tersebut, Andi Rahmat menegaskan pentingnya hal-hal yang fundamental dalam mengerjakan sebuah proyek desain, seperti melakukan proses pencarian ide yang komprehensif, sampai menghadirkan presentasi karya yang baik.
Andi Rahmat juga membahas mengenai kegiatan-kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan dosen dan juga mahasiswa DKV UPH yang dituangkan dalam buku ‘Insight-Outsight‘.
“Saya rasa ini sangat menarik sekali bagaimana mahasiswa disadarkan untuk punya tanggung jawab bagi lingkungan dan sosial, bahwa kita hadir juga (perlu) bertanggung jawab bagi lingkungan sekitar kita untuk membantu.”
Sesi ketiga dari perbincangan malam hari itu adalah sesi Q&A, dimana Andi Rahmat menjelaskan lebih mendetail lagi beberapa pandangannya mengenai desain kepada para peserta yang datang pada malam hari itu.
Diskusi malam itu ditutup oleh konklusi dari Ferdinand Indrajaya selaku moderator. Ia mengungkapkan, “Kebanyakan mahasiswa jaman sekarang itu melihat desain sebagai obyek instrumental, yang bisa dieksploitasi dan dimanipulasi sedemikian rupa, sehingga saya bisa hidup dari desain. Sedangkan yang dijalankan Pak Andi, bukan hanya hidup dari desain, tapi juga untuk desain.”
Tentunya apa yang disampaikan oleh Ferdinand disampaikan bukan hanya berasal dari apa yang diucapkan, namun juga dari apa yang memang telah dirancang oleh Andi Rahmat dan juga NUSAE: bahwa design matters.
Thank you Pak Andi atas diskusi yang menarik sekali pada Re+View!