πPING! Penting nihβ¦π€ . π«Kanekin Creative Agency, Each Other Company dan Makna bakalan satu zoom sama kita, lho! . π Lho, emang ngapain? ππ»ββοΈ Kita bakalan dengerin lebih banyak insights dan ilmu-ilmu baru dari para ahlinya! Gak cuman itu, kita juga ada sesi CALL FOR WORKS yang bakal mengulas karya portfolio Desain Grafis dari para mahasiswa dan publik!
Artinya, bagi kamu yang belum sempat mengikuti sesi Re+View sebelumnya dapat mengikuti sesi 08 Re+View π . SAVE THE DATE! π Jumat, 25 Maret 2022 β° 19:00-21:00 WIB πZOOM Meetings . Register on: π https://bit.ly/Regisreview08
Tulisan oleh Michelle Verocana, disunting oleh Priscilla Gunarso
Perkataan βLess is Moreβ tidak jarang kita jumpai, bahkan dalam keseharian sekalipun. Tahukah kamu, ada satu jenis teknik mencetak yang menggunakan prinsip βLess is Moreβ dalam proses bekerjanya? Pada Re+View Session 06, topik ini akan menjadi pokok pembahasan yang diangkat sambil mengulas karya-karya Mata Kuliah Studio Produksi 1 dan Produksi Cetak yang tentunya tidak kalah menarik. Sesi Re+View kali ini dihadirkan kembali oleh DG UPH pada tanggal 25 Februari 2022 dengan Pak Januar Rianto dari Each Other Company sebagai narasumber kami.
Januar Rianto adalah seorang desainer Indonesia yang menempatkan fokus utama karirnya pada bidang desain grafis, penataan atau pengarahan seni, serta penelitian kreatif di bidang seni, arsitektur, dan juga desain. Pada awal sesi, Pak Januar memperkenalkan kami semua mengenai teknik cetak Risograph atau Riso Printing.
Secara singkat, Pak Januar menjelaskan mengenai Risograph yang merupakan sebuah teknik cetak menggunakan mesin khusus dengan pilihan warna yang terbatas. Pemilihan warna yang akan dicetak akan mempengaruhi waktu percetakan serta kualitas akhir hasil printing. Meskipun teknik cetak ini memiliki keterbatasan tertentu, menurut Pak Januar, itulah yang menjadikan Risograph unik dan berbeda dari teknik mencetak lainnya.
Sebelum berlanjut ke sesi review, Pak Januar menyampaikan beberapa poin penting yang harus diingat jika kita ingin mencetak menggunakan Riso Printing, diantaranya: Less is More, perbedaan pixel dan vector, serta sifat konsisten. Ketiga poin tersebut terus diperingatkan kembali saat mengulas karya-karya terpilih mahasiswa peminatan desain grafis.
Beberapa karya yang diulas pada Re+View Session 06 yaitu:
Types of Love, oleh Melanie
2019-2021, oleh Nivelle
The Diary of Flint, oleh Vanessa
Dari ketiga karya tersebut, pemilihan serta penggunaan warna yang minim dan konsisten merupakan highlight dari pembahasan materi dan review karya terpilih. Tidak hanya itu, ternyata pentingnya pengetahuan akan color-blocking, penggunaan warna positif dan negatif, serta desain menggunakan 2-3 warna saja berpengaruh besar pada hasil cetak Risograph, lho! Penggunaan warna yang berlebih akan menghasilkan cetakan yang basah, maka dari itu, prinsip βLess is Moreβ dipegang erat oleh percetakan Risograph. Memang memerlukan banyak trial and error serta pengetahuan teori yang mendalam untuk menguasai bidang ini, tapi ingatlah, tidak ada yang mustahil!
Sebelum menutup sesi acara bersama dengan Pak Januar, para peserta dipersilahkan untuk bertanya. Pastinya, pertanyaan yang diajukan oleh para peserta membuka wawasan dan juga interest bagi teknik cetak Risograph. Kalau gitu, seberapa tertariknya kamu untuk mencoba teknik Risograph?
Halo semua! ππ»ββοΈ . Apakah kalian pernah cetak design menggunakan teknik RISOGRAF? π€ Fyi, teknik cetak jenis ini unik banget lho! Mau tau hasilnya? Yuk, mampir ke IG @eachothercompany . Tau gak sih, @eachothercompany ini dijalani oleh Pak Januar Rianto, lho! Wah, yang angkatan 2019 dan 2020 pernah ketemu nih π . Mau tau insight lebih dalam dari Pak Januar? Pastinya kamu harus datang ke Sesi 06 Re+View 2022 dulu dong! π . RE+VIEW SESSION 06 π Jumat, 25 Februari 2022 β° 19:00 – 21:00 WIB π ZOOM Meetings
Jangan lewatkan keseruan di acara kita, Yuk langsung daftar bit.ly/Reviewregis2 [FREE REGISTRATION]