IMATYPE Volume 2. No. 2

IMATYPE: Journal of Graphic Design Studies adalah sebuah publikasi ilmiah yang dikelola oleh Kelompok Keahlian Desain Grafis bersama dengan Laboratorium Desain Editorial dan Publikasi (LABDEP) Universitas Pelita Harapan.

Dalam terbitan kali ini, terdapat tiga artikel yang dihasilkan oleh dosen dan juga mahasiswa Desain Grafis UPH:

Peran Tipografi Eksperimental Terhadap Visualisasi Lagu Dalam Album Sinestesia

Angel Cristina, Ferdinand Indrajaya

Tipografi dalam lingkup Desain Komunikasi Visual umumnya dipahami sebagai medium komunikasi dalam bentuk kumpulan karakter huruf yang dikomposisikan sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan tidak hanya bersifat informatif, dimana tipografi hanya diposisikan sebatas instrumen (sebagai susunan kata) yang berfungsi untuk menjelaskan medium komunikasi visual lainnya seperti ilustrasi atau fotografi. Tipografi juga dapat dipahami lebih dari sekedar susunan teks penjelas gambar (baik secara ilustratif atau fotografis). Keberadaannya dapat dipahami sebagai medium visual yang dramatis dan ekspresif. Sebagaimana dikatakan oleh Rob Carter, anatomi dari bentuk tipografis dapat dieksplorasi lebih jauh dengan tujuan mencapai wujud yang lebih ekspresif. Pendekatan eksploratif ini diterapkan untuk menantang kembali pandangan tradisional dalam tipografi yang instrumental dan fungsional. Pengolahan bentuk, ruang, tekstur, dan warna dalam tipografi dieksplorasi untuk melampaui pemahaman tradisional tersebut. Eksplorasi tipografis semacam ini biasanya dipahami dalam tajuk tipografi eksperimental. Upaya eksperimental ini akan diterapkan pada proyek perancangan ulang album Sinestesia, dimana tipografi berdialog dengan lagu sebagai konten tanpa melupakan peran untuk mengkomunikasikan pesannya. Tahapan proses perancangan visual akan mengacu pada metode perancangan Robin Landa.

Perancangan Desain Kemasan Untuk Origami Coffee Filter Kaldi Kraftware

Yolanda Ruth Theophanie Taruli Tumilisar, Brian Alvin Hananto, Lorentius Calvin

Brand UMKM Kaldi Kraftware merupakan sebuah brand social-preneur yang memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah produk yang berasal dari pengelolahan sampah atau limbah botol plastik yang ditemukan di pantai maupun sungai khususnya di daerah Nusa Tenggara Barat. Untuk saat ini Kaldi Kraftware sedang dalam proses mengeluarkan produk baru yaitu Origami Coffee Filter dengan menggunakan bahan olahan botol plastik yang telah di daur ulang dan di olah. Permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan desain berada di bagian storytelling dimana brand memiliki kesulitan dalam menyebar luaskan cerita mereka kepada para audiens. Dalam karya ilmiah ini, akan memfokuskan pembahasan pada proses pembuatan desain kemasan untuk brand Kaldi Kraftware dari pengumpulan data hingga evaluasi desain. Beserta dengan jenis metodologi yang digunakan dalam proses pembuatan desain. Selain itu, pembahasan akan masuk kedalam proses pembuatan desain yang menjabarkan berbagai alternatif yang diberikan dan juga hasil evaluasi yang diberikan secara langsung oleh pemilik.

Perancangan Desain UI/UX untuk Aplikasi Restoran Makanan Sehat Grains of Glory

Caroline Heliawanto, Ellis Melini

Aktivitas padat menyebabkan adanya tuntutan kemudahan dan kepraktisan dalam berbagai hal. Hampir seluruh industri memanfaatkan teknologi untuk mempertahankan bisnisnya, sehingga terjadi peningkatan dalam pemesanan makanan secara online melalui aplikasi smartphone. Melihat hal ini, Grains of Glory berusaha memanfaatkan teknologi untuk mengajak dan memfasilitasi masyarakat dalam memulai gaya hidup yang lebih sehat. Untuk mencapai tujuan tersebut, Grains of Glory berencana merancang aplikasi pemesanan makanan dengan basis smartphone.

Lihat IMATYPE selengkapnya:

Pameran Mata Kuliah Desain Grafis Empat

Pada hari Selasa, 9 Mei 2023, Mata Kuliah Desain Grafis Empat baru saja mengadakan ujian akhir semester dalam bentuk pameran hasil perancangan selama satu semester.

Mata kuliah Desain Grafis Empat adalah mata kuliah studio terakhir sebelum mahasiswa-mahasiswi ini melaksanakan Kerja Praktek dan juga Proyek Akhir. Dalam Desain Grafis Empat, mahasiswa-mahasiswi Desain Grafis diminta untuk melakukan perancangan media-media komunikasi untuk sebuah acara musik.

Dalam mata kuliah ini, kelas dibagi menjadi tiga kelompok dibawah bimbingan satu dosen pembimbing. Dalam pameran dan ujian akhir semester ini, setiap hasil karya mahasiswa diulas dan dievaluasi oleh empat dosen yang memberikan masukan-masukan mengenai hasil perancangan yang telah dilakukan.

Evaluasi Hasil Karya Priscilla Gunarso Yusna oleh Naldo Yanuar Heryanto, S.Sn., M.T. dan Kartika Magdalena Suwanto, S.Ds. (Foto oleh Elbert Nathanael Jaya)
Evaluasi Hasil Karya Sharon Hardjono oleh Lorentius Calvin, S.Ds. (Foto oleh Elbert Nathanael Jaya)
Evaluasi Hasil Karya Melissa oleh Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. dan Ade Maradhona Shantio Wijaya, S.Sn. (Foto oleh Elbert Nathanael Jaya)
Foto Bersama Mahasiswa-mahasiswa Desain Grafis Empat TA. 2022/2023 (Foto oleh Kartika Magdalena Suwanto, S.Ds.)

Podcast Desain Grafis with Yehezkiel Penalosa (2017)

Pada PODG (Podcast Desain Grafis) ketiga kali ini, Kartika Magdalena Suwanto berbincang dengan Yehezkiel Penalosa terkait kesibukanShel dan pengalamannya kuliah di peminatan desain grafis Universitas Pelita Harapan. Sama seperti Tiffany dan Jesslyn, Yehezkiel juga merupakan mahasiswa angkatan 2017 yang telah menyelesaikan studinya tahun lalu.

Untuk proyek akhirnya, Yehezkiel membuat visualisasi dari novel Bonsai: Hikayat Satu Keluarga Cina Benteng dalam bentuk tipografi kinetik. Perancangan tersebut dilakukan dibawah bimbingan Ellis Melini, S.Sn., M.T. dan Christo Wahyudi Rahardjo, S.Sn.

Terima kasih untuk Yehezkiel atas waktunya berbagi bersama kami. Sukses selalu senantiasa kedepannya.

Typolog 2021 Expanded

Hii, we’re back bringing you our timeline for Typolog 2021 Expanded! 🥳

Rangkaian acara Typolog 2021 Expanded berupa

  • Lomba Desain Poster (Call for Works)
  • Call for Paper
  • 3 Workshops
    .
    Workshops ini meliputi:
  1. What is Type?
    oleh Pak Christo Wahyudi S.Sn
  2. Introduction to Alphabet Anatomy & Isometric Typography
    oleh Pak Brian Alvin S.Sn., M.Ds
  3. Experience the Beauty of Brush Calligraphy
    oleh Kak Nikko Purnama, M.Sn
    .
    Tunggu apalagi? Yuk, daftarkan dirimu menjadi peserta lomba Typolog 2021 Expanded dan hadiri rangkaian Workshop menarik ini! See you!
    .
    Stay tune on @typolog.dg for the upcoming info ✨

Mahasiswa DG UPH Mendapatkan Dua Juara Ketiga dalam Pangram 2020/2021!

Setelah melewati proses penilaian lebih lanjut, dua mahasiswa Desain Grafis UPH (DG UPH) berhasil memperoleh Juara Ketiga dalam Pangram International Student Competition on Font and Calligraphy 2020/2021.

Kedua mahasiswa peraih juara ketiga dalam kategori “Decorative Display” adalah:

  1. Sabrina Brigitta Kaunang, dengan dosen pembimbing Lia Herna
  2. Jeff Riyanto, dengan dosen pembimbing Ellis Melini

Kedua mahasiswa tersebut mewakili dua kelompoknya dalam mata kuliah Tipografi Eksperimental yang diselenggarakan pada semester Genap 2020/2021.

Selamat untuk Sabrina, Jeff, dan teman-teman kelompok lainnya.


Tautan

Situs Pangram

Mahasiswa DG UPH Menjadi Finalis dalam Pangram 2020/2021 !

Dalam penyelenggaraan MK. Tipografi Eksperimental, mahasiswa-mahasiswi Desain Grafis UPH (DG UPH) mengikuti Pangram International Student Competition on Font and Calligraphy 2020/2021.

Dari 212 partisipan dan 543 karya yang masuk dalam perlombaan tersebut, 18 mahasiswa DG UPH diterima karyanya untuk mengikuti Pangram. Selain mewakili DG UPH, mahasiswa-mahasiswi ini juga mewakili Indonesia dalam perlombaan tersebut.

Mahasiswa-mahasiswi tersebut adalah:

  1. Fredella Agatha (DKV angkatan 2018)
  2. Billy Alexander (DKV angkatan 2018)
  3. Medelyn Aurellia (DKV angkatan 2018)
  4. Helena Calista (DKV angkatan 2019)
  5. Frederick Christopher (DKV angkatan 2019)
  6. Jennifer Claudy (DKV angkatan 2018)
  7. Edwin Miduk (DKV angkatan 2017)
  8. Elsa Evita Rahman (DKV angkatan 2018)
  9. Jessie Rose Komala Hadi (DKV angkatan 2017)
  10. Jesslyn Josephine (DKV angkatan 2018)
  11. Sabrina Brigitta Kaunang (DKV angkatan 2018)
  12. Annika Lienardo (DKV angkatan 2019)
  13. Heidi Marbun (DKV angkatan 2019)
  14. Realino Marpaung (DKV angkatan 2016)
  15. Natashia Salim (DKV angkatan 2018)
  16. Jeff Riyanto (DKV angkatan 2018)
  17. Sean Michael (DKV angkatan 2019)
  18. Kimberly Therisnajaya (DKV angkatan 2018)

Selanjutnya adalah tahap penjurian yang akan dilakukan oleh juri-juri internasional. Mudah-mudahan prestasinya bisa berlanjut sampai tahap juara dalam kompetisi Pangram ini.

Selamat untuk mahasiswa-mahasiswi yang lolos menjadi finalis!


Tautan
Facebook Pangram
Instagram Pangram

Typolog 2021 Webinar 3: Type in Yasser Rizky

Ditulis oleh Helena Calista
Disunting oleh Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Kamis, 6 Mei 2021, acara Typolog telah mencapai webinar ke-3 yang merupakan webinar terakhir dari rangkaian acara yang ada. Pada sesi ini, kami mengundang Yasser Rizky sebagai narasumber yang ditemani oleh kedua moderator kami Alfianysah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds., dan Ferdinand Indrajaya, S.Sn., M.Hum.

Pada kesempatan hari ini, Yasser akan banyak menceritakan mengenai pengalamannya dalam dunia tipografi, serta cara berpikirnya yang terus berubah dan berkembang dari dulu sampai sekarang.

Webinar dimulai dengan pertanyaan pembuka yang diberikan Ferdinand mengenai sudut pandang kata ‘in’ dalam judul yang telah disusun Yasser (Type in Yasser Rizky). Jawaban Yasser terhadap pertanyaan reflektif tersebut, menurutnya, type sendiri telah melekat pada seorang Yasser Rizky sehingga ia percaya telah banyak berkembang di dalam type itu sendiri. Dengan demikian dengan dirinya yang mengorbit pada type, disitulah Yasser telah menemukan jangkarnya kembali dalam dunia.

“Kalo tipografi dibilang suatu pekerjaan yang happy-happy, yaa engga juga sih”

Saat berusia sangat muda, Yasser merasa bahwa dunianya sempit dan menyenangkan. Sayangnya, ketika ia mulai mengenal society yang lebih luas, dirinya merasa minder dan kecewa. Namun saat ia terjun dalam dunia desain grafis, Yasser merasa bahwa ia berada di tempat yang tepat. “Waktu kita fokus di satu hal, mengerjakannya setiap hari dan menghabiskan waktu di dunia itu (dunia desain), kita akan di desain oleh desain”.

Yasser mengakui dirinya tidak bisa berada diposisi yang sekarang tanpa figur-figur yang telah membantunya berkembang. Setiap tahun, sosok yang dianggapnya sebagai pahlawan desain terus bertambah untuk memberikannya inspirasi dan motivasi. Yasser terus mempelajari pola pikir mereka dan selalu melontarkan pertanyaan ‘kenapa’ untuk mempercepat pemahamannya terhadap desain. Menurutnya, ketika kita berpikir dan melakukan hal secara tersturktur, kita pasti dapat melakukan apapun.

Selanjutnya Yasser memberikan pendapatnya terhadap tipografi khususnya di era digital. Tanggapnya, desain yang sudah mulai ditemukan dimana-mana membuat maknanya semakin meredam. Ia menekankan bahwa desain, khususnya tipografi di Indonesia sendiri memiliki kepentingan fungsional, tetapi tidak dapat diolah dengan baik. Sudah seharusnya desain bukan lagi menjadi sekedar alat, melainkan menjadi sebuah media komunikasi.

Dalam webinar ini, kami juga berkesempatan untuk melihat karya-karya Yasser yang cukup beragam seperti, branding, signage, kalender eksperimental, kartu ucapan, instalasi dan masih banyak lagi. Semua karya visual dibuatnya dengan sangat baik dan tentunya melibatkan sentuhan tipografi. Menurutnya Tipografi bisa menjadi seni dan sebaliknya, tergantung konteks daripada karya-karya tersebut sehingga tipografi sendiri bukan hanya sebagai sebuah seni, tetapi juga menjadi suatu aksi yang dapat diekspresikan.

Sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab di mana pada kesempatan ini, Yasser menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta acara. Ia kembali menceritakan karya yang menurutnya paling dibanggakan dan bagaimana caranya supaya desainer dapat memiliki keberanian untuk bereksperimen dengan sebuah type. Yasser menegaskan, ketika kita memperkaya dan menguasai kosa kata visual, hal tersebut akan sangat membantu kita untuk mengetahui batasan-batasan yang ada, sehingga kedepannya kita, sebagai desainer, menjadi lebih peka terhadap hal yang hendak dilampaui.

Pada akhirnya, sesi webinar ini ditutup dengan kesimpulan yang diberikan oleh Ferdinand bahwa merasa tidak puas dan kecewa adalah hal yang perlu dirasakan oleh masing-masing desainer karena kekecewaan itu akan menjadi wadah untuk kita kembali berpijak. Melambatkan diri juga menjadi hal yang diperlukan bagi kita semua, sesederhana karena kita semua membutuhkan waktu. Ketika kita bisa menahan diri sejenak, di situlah kita bisa memberi ruang untuk memperbaiki diri dan kembali berkarya.

“Engga perlu khawatir dengan tuntutan untuk membuat kelimuan baru dan lain sebagainya karena selama masih ada masalah, hal itu, khususnya tipografi, akan tetap hidup dan masih bisa berlanjut dan berkembang meskipun dalam era digital sekalipun”

Typolog 2021 Webinar 2: Forging Your Own Design Path

Tulisan oleh Helena Calista, disunting oleh Brian A. Hananto.

Kamis, 25 Maret 2021, DG UPH kembali melanjutkan webinar ke-dua Typolog yang dibawakan oleh Bapak Gumpita Rahayu, seorang desainer huruf. Setelah webinar yang pertama dimoderasi oleh Bapak Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn, M.Ds. dan Ibu Dr. Lala Palupi Santyaputri, S.Sn., M.Si. pada tanggal 25 Februari 2021, webinar kali ini kami mengundang kembali Bapak Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn, M.Ds. dan Bapak Christo Wahyudi Rahardjo, S.Sn. untuk menjadi moderator.

Webinar kali ini terbagi menjadi 3 sesi, dimana sesi yang pertama Pak Gumpita memulai dengan menceritakan tentang keraguan yang dialami dalam karir yang akan dijalaninnya. Menurutnya, menjadi seorang type designer menjadi penebusan dari perjalanan kuliah yang telah dilewati.

“Saya meragukan tipografi, karena pada saat itu saya tidak lulus mata kuliah itu, namun itu menjadi batu loncatan saya untuk menjadi lebih baik lagi dalam karir”

“What kind of designer am I?”, pertanyaan reflektif yang dimulai oleh Pak Gumpita sebelum memberikan materi mengenai bagaimana caranya kita, sebagai mahasiswa desain, menentukan karir kita kedepannya. Mengusasai dan belajar dari basic, menguasai/mengenali software, menggunakan cara yang biasa kita pakai dan learning by doing merupakan beberapa hal yang Pak Gumpita pelajari dalam karirnya seiring berjalannya waktu.

“Kita bisa karena terbiasa”

Pak Gumpita kemudian menceritakan journey pekerjaannya dari tahun 2009 – sampai hari ini. Knowledge, networking, discipline, dan experience merupakan 4 hal yang ditegaskan oleh Pak Gumpita. Beliau juga mengingatkan bahwa kita harus mempunyai suatu komitmen dan disiplin dalam apa yang kita tekuni sekarang ini.

“You create your own path”

Setelah sesi webinar, dilanjutkan dengan sesi Q&A di mana pada kesempatan ini, Bapak Gumpita menjawab pertanyaan seputar perancangan portfolio, membuat typeface sesuai konsep, dan lain sebagainya. Banyak sekali diskusi-diskusi menarik yang disampaikan dan tentunya bermanfaat untuk mahasiswa DG UPH dan peserta lainnya.