Re+View Session 03 with Eric Widjaja, Ira Carella, Ritter Willy Putra and Bram P. Yoshugi from THINKING*ROOM

Tulisan oleh Helena Calista, disunting oleh Brian A. Hananto.

Pada hari Jumat, 19 Maret 2021, DG UPH kembali hadir untuk melanjutkan sesi Re+view yang ketiga. Re+View kali ini bisa dibilang lebih meriah, karena kami kedatangan 4 narasumber dari Thinking*Room.

Setelah kedua sesi yang dilakukan sebelumnya pada hari Jumat 5 Maret 2021 dan Rabu 10 Maret 2021, sesi ke tiga pada Re+View kali ini, dimoderasi oleh Bapak Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. dan Bapak Drs. Winoto Usman.

Acara Re+View terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi review, sesi diskusi dan sesi QnA. Pada sesi pertama diisi dengan membahas karya-karya mahasiswa DG UPH yang terpilih. Karya-karya tersebut meliptui hasil dari mata kuliah Studio Utama 1, Studio Utama 2, Studio Utama 3, dan juga ada beberapa karya desain packaging untuk ASPAC (Asian Student Packaging Design Competition).

Karya pertama yang dibahas adalah karya desain dari sebuah rebranding logo dari pameran pengrajin terbesar di Indonesia, yaitu INACRAFT. Eric Widjaja mengingatkan kembali bahwa sebuah desain itu relatif, sehingga tidak ada yang benar atau salah. Namun ketika kita sudah membahas mengenai suatu budaya atau heritage, hal tersebut akan jauh lebih menarik ketika kita dapat menanamkan unsur traditional tersebut namun dalam cara yang lebih kontemporer.

Saran yang diberikan oleh Eric Widjaja, adalah untuk menghindari suatu hal yang bersifat cliché. Sebagai mahasiswa desain grafis sudah seharusnya kita bereksplorasi seluas dan sejauh mungkin dan keluar dari zona nyaman.

Eric Widjaja membahas Karya-karya Studio Utama 2 Mahasiswa-mahasiswi DG UPH (Dokumentasi oleh Billy Alexander).

Petak Enam (Jesslyn Kotandi), Tulaboocha (Tiffany Wong), Story of the moon dan (Medelyn) adalah karya yang selanjutnya dibahas oleh Ritter Willy Putra. “Every picture should tell a story”. Ritter Willy Putra ingin mengutarakan bagaimana untuk menangkap sebuah momen yang dapat menyampaikan emosi yang hidup dalam gambar tersebut. “Know when to stop, learn how to let go”. Untuk tetap menjaga ke-khasan dari diri kita sendiri juga menjadi poin yang dibahas oleh kedua moderator setelah mendengar pembahasan yang disampaikan oleh Ritter Willy Putra.

Ira Carella selanjutnya membahas karya dari Helena Calista dan Lorentius Calvin. “Sebagai desainer grafis, kita tidak hanya mementingkan grafisnya saja, tetapi juga harus memikirkan aspek lainnya”. Ira Carella juga menegaskan bahwa juga kita harus mengerti dengan baik bagaimana konsumen akan menggunakan produk kita.

Choose What Is Essential” menjadi suatu yang dibahas oleh Bram P. Yoshugi saat membahas karya yang berjudul Pollution and Me (Yehezkiel), setelah itu Bram juga melanjutkan pembahasannya dengan karya The Physical Universe (Tiffany Wong).

Setelah membahas 8 karya, Thinking*Room memberikan ringkasan bahwa, yang pertama kita sebagai desainer harus tau tujuan dari desain yang sedang kita rancang, karena hal tersebut dapat membuat suatu desain menjadi lebih efektif. Kedua, kita harus dapat push boundries tanpa melupakan poin yang pertama, dan yang terakhir adalah untuk tahu kapan harus berhenti, mana hal-hal yang harus dikeep dan mana yang harus di lepas.

Setelah sesi Review, dilanjutkan dengan sesi diskusi antara Thinking*Room dan beberapa mahasiswa yang karyanya telah dibahas. Pada kesempatan ini mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan pembicara. Merupakan kesempatan yang berharga, untuk langsung bertanya dengan tokoh-tokoh yang sudah lama berpengalaman dalam industri desain

Setelah sesi review dan diskusi, terdapat sesi Q&A dimana peserta acara diperbolehkan untuk bertanya baik pandangan tentang desain itu sendiri ataupun keresahan yang dirasakan dalam bidang ini.

Setelah melakukan banyak diskusi bersama Thinking*Room, banyak sekali informasi baru yang bisa aku dapati dan pelajari, penjelasan yg disajikan dari Thinking*Room pun juga sangat membangun mahasiswa DG UPH. Menjadi suatu kehormatan bagi para mahasiswa DG UPH yang karyanya bisa direview oleh Thinking*Room.


Lihat Re+View Session 03:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *